Senin 04 Jun 2012 09:48 WIB

PGN Percepat Konversi BBG

Rep: Budi Raharjo/ Red: Hazliansyah
Kegiatan di Stasiun Penerima dan Penyalur Gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Serang, Banten/Ilustrasi
Foto: Antara
Kegiatan di Stasiun Penerima dan Penyalur Gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Serang, Banten/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap menjalankan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempercepat konversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke gas untuk kendaraan bermotor. PGN akan membantu penyaluran pasokan gas ke stasiun pengisian bahan bakar.

Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan percepatan konversi ini akan dilakukan dengan merevitalisasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

SPBU yang berada di dekat jalur pipa gas milik PGN akan dilengkapi dengan dispenser khusus bahan bakar gas (BBG). Dengan cara ini, Pertamina tak perlu membuat stasiun pengisian bahan bakar khusus gas dengan biaya yang relatif mahal.

Menurut Hendi, PGN siap membantu pembangunan pipa penghubung gas dari jaringan milik perseroan ke SPBU yang direvitalisasi. "Namanya kan percepatan konversi, jadi memanfaatkan SPBU yang sudah ada," ujar dia di sela-sela acara World Gas Conference di Kuala Lumpur, Senin (4/6).

PGN, kata Hendi, akan membangun pipa penghubung ke SPBU berapa banyak pun yang dibutuhkan.

Tanpa ragu, perseroan akan menggelontorkan dana demi terwujudnya percepatan konversi pemakaian BBM ke BBG. Dia menyebutkan setidaknya ada 33 SPBU yang sudah dan akan direvitalisasi oleh Pertamina tahun ini di wilayah Jabodetabek khususnya Jakarta.

Hendi mengatakan, SPBU yang letaknya berdekatan dengan jaringan gas PGN akan diprioritaskan untuk direvitalisasi. Dengan cara ini, pemilik SPBU cukup menambah dispenser khusus gas sehingga bisa melayani BBM sekaligus BBG.

"Kita menyediakan infrastruktur dan jaringan penyaluran gasnya," ujar dia.

Tak hanya itu, kata Hendi, PGN juga berkomitmen untuk menyediakan pasokan gasnya sebanyak 5 mmscfd. Pasokan BBG yang lebih banyak akan disediakan pemerintah karena pasokan gas PGN sebagian besar sudah dialokasikan untuk industri dan pelanggan rumah tangga.

Pemerintah sudah meminta semua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas untuk ikut berpartisipasi dengan mengalokasikan produksi gasnya untuk kebutuhan BBG domestik.

Hendi meyakini momentun percepatan konversi ini sudah ada karena dua per tiga wilayah di Jawa telah terjangkau jaringan gas PGN. Dia meyakini pula bahwa revitalisasi SPBU ini merupakan cara yang paling murah untuk mengembangkan infrastruktur pasokan BBG bagi kendaraan bermotor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement