Ahad 03 Jun 2012 18:15 WIB

'Kebijakan Energi SBY tak Ampuh dan Hanya Pencitraan'

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres/H Abror Rizki
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin mengatakan penghematan energi yang disampaikan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus bisa lebih ampuh dari sekadar himbauan. Setidaknya berupa solusi baru yang terencana dan dapat diaplikasi di lapangan.

"Kita apresiasi himbauan itu. Karena bisa menjadi trigger untuk masuk ke sana. Tapi yang paling utama bagaimana pemerintah membuat kebijakan yang lebih ampuh dan dapat diterapkan," katanya ketika dihubungi, Ahad (3/6).

Pasalnya, jelas dia, himbauan itu untuk penghematan energi. Antara lain, agar kendaraan dinas pemerintah tak lagi menggunakan bahan bakar bersubdisi.

Namun, kebanyakan mobil dinas yang sekarang digunakan sudah berpelat hitam. Sehingga sulit untuk melakukan pengawasan di lapangan.

"Himbauan ini tak terlalu bisa. Bagaimana pengawasan di lapangan? Itu tak gampang. Makanya, saya lihat ini lebih kepada pencitraan," tambah anggota Komisi V DPR tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement