REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hama ulat bulu menyerang seluas 7 hektare lahan perkebunan milik masyarakat yang berada di daerah Jorong Koto Tuo, Nagari Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
"Lahan perkebunan, di antaranya tanaman kulit manis, cokelat, tanaman cabai," kata Arif, warga setempat ketika dikonfirmasi dari Padang, Sabtu.
Menurut dia, hama ulat bulu itu menyerang lahan perkebunan daerah Jorong Koto Tuo, Nagari Salimpaung, Kecamatan Salimpaung sudah berlangsung sejak lima hari.
"Masyarakat panik dengan kondisi kebun mereka yang diserang hama ulat bulu tersebut," katanya.
Menurut dia, masyarakat telah berupaya membasmi hama ulat bulu. Akan tetapi, malahan bertambah banyak bahkan ada yang memasuki rumah.
"Kami tak tahu bagaimana caranya petani bisa memberantas serangan ulat bulu yang hampir memenuhi lahan perkebunan," katanya.
Masyarakat setempat, kata dia, khawatir jika ulat itu tidak secepatnya dibasmi, mereka terancam rugi.
"Keberadaan ulat bulu sudah mengganggu petani, apalagi sudah ada petani yang mengalami kulit gatal-gatal jika tanpa sengaja bersentuhan lansung dengan hama tersebut," katanya.
Ia mengatakan bahwa masyarakat telah memberitahukan kepada Dinas Pertanian untuk secepatnya membasmi serangan hama ulat bulu itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun) Kabupaten Tanah Datar, Edi Arman, membenarkan hama ulat bulu telah menyerang lahan pertanian di Jorong Koto Tuo, Nagari Salimpaung, Kecamatan Salimpaung.
"Hama ulat bulu yang menyerang lahan perkebunan masyarakat itu ditanggapi serius oleh Dispertahutbun Kabupaten Tanah," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan petugas untuk membasmi hama ulat bulu dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan ke lahan perkebunan masyarakat.
Dispertahutbun Kabupaten Tanah hingga saat ini belum tahu jenis ulat bulu yang telah menyerang perkebunan masyarakat itu.
Edi Arman mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Balai Pertanian dan Perkebunan Sumbar untuk mengetahui jenis hama ulat bulu itu.
"Dinas Pertanian Sumbar telah membawa sampel ulat bulu untuk diuji ke laboratorium guna mengetahui jenis serangga itu," katanya.