Jumat 01 Jun 2012 18:23 WIB

24 Warga Iran Diamankan di Kantor Imigrasi Surakarta

Sejumlah imigran gelap menunggu untuk didata di kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (13/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Sejumlah imigran gelap menunggu untuk didata di kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin (13/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebanyak 24 warga Negara Iran yang diduga imigran ilegal diamankan di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta, Jumat (1/6).

Menurut Plt Kasi Pengawasan dan Penindakan Kemigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta Muria Andi, sebanyak 24 warga Iran tersebut terdiri dari delapan anak dan 16 orang dewasa kini diamankan di ruang Detensi Kantor Imigransi Surakarta.

Menurut dia warga Iran tersebut akan dikirim ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Semarang, tetapi tidak jadi karena kondisinya penuh. Sehingga, merekan ditampung sementara di ruang Detensi Kantor Imigransi Surakarta.

"Kami masih menunggu petunjuk dari Direktorat Keimigrasian, untuk langkah selanjutnya terkait imigran asal Iran ini," katanya.

Ia menjelaskan warga Iran tersebut sebelumnya diketahui menginap di Hotel Istana Hapsari Sukoharjo. Kepolisian setempat kemudian mengamankan sekitar pukul 03.00 WIB dan dibawa ke Kantor Imigrasi Surakarta sekitar pukul 11.30 WIB.

Mereka masuk ke Indonesia pada bulan Februari 2012 dengan "Visa On Arrival" (VOA) atau visa kunjungan saat Kedatangan diberikan kepada Warga Negara Asing yang bermaksud mengadakan kunjungan ke Indonesia resmi.

Namun, visa tersebut hanya berlaku selama satu bulan atau sampai Maret 2012 sudah habis. Sehingga mereka seharusnya kembali ke negaranya. "Para imigran asal Iran ini memiliki dokumen resmi, tetapi masa berlakunya sudah habis," katanya.

Menurut dia, para imigran tersebut alasan berkunjung ke Indonesia akan mencari suaka ke Australia. Mereka tujuannya ke negara Australia dengan melalui di Trenggalek Jawa Timur lewat jalan laut.

Namun, para imigran asal Iran untuk sementara ditempatkan di Kantor Imigrasi Surakarta dan mereka akan diserahkan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement