REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Meski kaya akan sumber daya mineral, terutama minyak dan gas, Qatar kesulitan untuk mengembangkan produk pertanian yang bisa memenuhi kebutuhan domestiknya. Dengan visioner Sang Emir, Qatar mengelola dana 60 miliar dolar AS yang menganggur untuk diinvestasikan di luar negeri. Untuk Indonesia, tuan rumah Piala Dunia 2022 ini siap menyisihkan 1 miliar dolar AS untuk investasi.
Indonesia, seperti disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Qatar, Deddy Syaiful, punya peluang meraih potensi ini. Deddy pun berharap pengusaha nasional bisa segera mengajukan penawaran, perusahaan jenis apapun. "Qatar siap berinvestasi di segala bidang, selama bisa mengembangkan uang mereka," ujarnya saat mengatar rombongan Dewan Perwakilan Daerah RI saat hendak bertolak ke Dubai, Arab Saudi, Kamis (31/5).
Dana 1 miliar dolar AS akan disalurkan melalui perusahaan gabungan, Qatar-Indonesia Holding Company yang berada dibawah Qatar Investment. Lembaga khusus pemerintah Qatar ini dipercaya mengelola dana menganggurnya.
Dua bulan terakhir, Deddy melakukan komunikasi ke sejumlah lembaga negara di Indonesia maupun pengusaha nasional mengenai keinginan pemerintahan Qatar untuk berinvestasi di Tanah Air. Deddy berharap pemerintah maupun pengusaha lokal bisa segera merespon ajakan Qatar untuk membangun langkah awal kerjasama bisnis.
Permintaan pertama Qatar adalah lahan seluas 10.000 hektare untuk menunjang agenda nasional Qatar, ketersedian pangan di masa depan. Sayang, Deddy belum melihat antusiasme nyata dari Indonesia atas permintaan ini. Kepada perusahaan milik pemerintah Qatar, Hassad Food, Deddy sudah memasukan proposal perusahaan gula pemerintah Indonesia untuk berinvestasi dalam peremajaan pabrik gula senilai 30 juta dolar AS.