REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR - Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila, hingga setiap daerah pun juga akan memperingatinya.
"Kami memang sengaja melakukan kegiatan ini. Seperti apa kata Bung Karno (sebutan akrab Presiden Soekarno) jangan sampai melupakan sejarah. Kami adakan kegiatan ini, agar didengar pusat," katanya ditemui setelah upacara peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni di alun-alun Kota Blitar, Jatim, Jumat (1/6).
Ia mengaku prihatin dengan keadaan ini. Sampai saat ini, pemerintah pusat belum ada kebijakan untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari Lahirnya Pancasila. "Saat ini, masih abu-abu," ucapnya.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan yang dilakukan oleh Kota Blitar ini, di antaranya dengan menggelar upacara di alun-alun, menjadi tonggak awal kebijakan pusat untuk menetapkan aturan tersebut.
"Kami harapkan, ini bisa jadi agenda nasional, dan ini kami awali dari daerah kami. Kalau kami bisa, mengapa pusat tidak dan ini yang jadi pertanyaan saya sebagai Wali Kota," katanya, menegaskan.
Kegiatan ini rutin tiap tahun dilakukan oleh Pemkot Blitar. Selain upacara, pemkot juga mengadakan kegiatan malam tirakatan dengan membaca doa-doa Istana Gebang. Beberapa agenda lain di Kota Blitar yang dikenal dengan bulan Bung Karno ini, juga akan dilakukan kegiatan haul Bung Karno, serta sejumlah kegiatan lain.