Kamis 31 May 2012 20:31 WIB

Sultan akan Beberkan Sabdatama ke Komisi II DPR

Sultan HB X
Sultan HB X

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan siap menjelaskan sabdatama pada rapat dengar pendapat dengan Panitia Kerja Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat.

"Saya siap menjelaskan jika diundang panitia kerja (panja) atau komisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mempunyai relevansi dengan pembahasan Rancangan Undang-undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," katanya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, dirinya pasti datang memenuhi undangan tersebut. Namun, hingga kini belum mendapatkan informasi terkait dengan rencana Panja Komisi II DPR yang akan menggelar rapat dengar pendapat untuk mendengarkan pemaparan mengenai sabdatama.

"Sampai saat ini belum ada pihak mana pun yang menghubungi saya untuk mengonfirmasikan hal itu. Jadi, saya belum tahu mengenai hal itu, karena sampai saat ini tidak ada undangan untuk menghadiri rapat dengar pendapat dengan Panja Komisi II DPR terkait sabdatama," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya belum menyusun materi yang akan dipaparkan pada rapat dengar pendapat dengan Panja Komisi II DPR. "Saya belum menyusun poin apa yang akan saya sampaikan jika memang Panja Komisi II DPR meminta klarifikasi tentang sabdatama," kata Sultan.

Sebelumnya, anggota Panja Komisi II DPR Edi Mihati mengatakan, Komisi II DPR berniat mengundang Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX untuk menjelaskan sabdatama yang disampaikan beberapa waktu lalu.

Menurut anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPR itu, klarifikasi atas sabdatama perlu, karena sabdatama disampaikan dengan bahasa Jawa, dan banyak pihak hanya bisa menerka-nerka maksud dari sabdatama yang disampaikan Sultan tersebut.

"Oleh karena itu, kami ingin mendengar maksud sabdatama langsung dari Sultan dan Paku Alam. Waktu untuk mengadakan rapat dengar pendapat umum itu masih akan diagendakan," kata Edi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement