Kamis 31 May 2012 20:19 WIB

Dubes RI: WNI di Suriah Mulai Dievakuasi

Suasana di kota Homs, Suriah, Senin (28/5).
Foto: AP
Suasana di kota Homs, Suriah, Senin (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Duta Besar RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum, mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah telah mulai dievakuasi terkait krisis politik di negara tersebut. "Info dari KBRI Damaskus menyebutkan bahwa evakuasi WNI dari Suriah ke Indonesia sudah berjalan," kata Dubes RI Dimas yang dihubungi dari Kairo, Kamis (31/5).

Dubes Dimas dihubungi karena sulitnya berkomunikasi dengan KBRI di Damaskus, Suriah. Lebanon merupakan negara tetangga Suriah di bagian selatan. Sebelumnya, Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Ankara, Turki, negara tetangga Suriah di bagian utara, yang dihubungi di Kairo menyebutkan bahwa pihaknya belum mendapat kabar dari KBRI Damaskus ihwal evakuasi tersebut.

Menurut Dubes Dimas Samodra, evakuasi dilakukan dua kali setiap bulan ke Indonesia dengan jumlah anggota bervariasi setiap evakuasi. Namun, Dubes belum mengetahui jumlah total WNI yang masih berada di negara bergolak tersebut. Sejumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Suriah juga dikabarkan turut dievakuasi.

Sementara itu, meskipun sejumlah negara telah menutup Kedutaan Besarnya, KBRI Damaskus masih beraktivitas seperti biasa. Sebelumnya, pada Februari lalu, KBRI Damaskus mengeluarkan maklumat kepada seluruh WNI di Suriah untuk mendaftarkan diri terkait rencana evakuasi.

"Dengan hormat, disampaikan bahwa Pemerintah Indonesia bermaksud mengupayakan pemulangan Warga Negara Indonesia yang bekerja atau bermukim di Suriah. Sehubungan dengan itu, diberitahukan kepada WNI yang ingin meninggalkan Suriah untuk kembali ke Indonesia, dimohon mendaftarkan diri," demikian maklumat tersebut.

Maklumat menyebutkan, bagi WNI yang ingin kembali ke Indonesia, dimohon menghubungi KBRI Damaskus melalui saudar Asep Hermawan atau Sudara Rahmat Hindiarta Kusuma pada nomor telepon: +96-116132578/011-6119630/011-6119631/0954444810 (hotline).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement