Kamis 31 May 2012 18:28 WIB

65 Ribu Warga Depok Menganggur

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Lembaga Perekonomian Nahdhatul Ulama (NU), Saroni, mengatakan pengentasan angka pengangguran di Kota Depok tidak maksimal. Padahal, angka pengangguran di Kota Depok masih banyak, yakni 63 ribu jiwa, dari 1,8 juta penduduk ditahun sekarang. "Padahal banyak peluang yang dapat dimanfaatkan di kota ini," kata dia, Kamis (31/5).

Menurutnya program pelatihan dan pengentasan pengangguran yang dijalankan oleh pemerintah setempat hanya sebatas seremonial belaka. Dari hasil program dan pelatihan, kata dia, tidak dijumpai data secara nyata pendistribusian tenaga kerja yang di tempatkan di instansi-instansi swasta.

Roni menilai, pelatihan kerja yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok lebih banyak menghabiskan anggaran saja. "Itu tampak dari sisi penempatan kerja belum yang belum maksimal," ujarnya.

Pemerintah Kota Depok, menurut Roni bisa mencontoh pusat dalam bekerja sama dengan lembaga keuangan, misalkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). "dengan pelaku usaha kecil melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Pemerintah Kota bisa lebih berperan aktif dalam hal perbankan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok, Abdul Harris, membantah jika pihaknya hanya melakukan hal seremonial belaka dalam pengentasan kemiskinan. Menurutnya, banyak program yang telah dicapai dalam peningkatan kualitas masyarakat melalui pelatihan dan penempatan pekerja. "Pemerintah Kota juga kerap menghubungkan peminat dan pengguna tenaga kerja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement