Kamis 31 May 2012 17:07 WIB

Penggunaan Air Tanah Dinilai Sudah Overdosis

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Karta Raharja Ucu
Sumur/ilustrasi
Sumur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Air tanah masih menjadi primadona masyarakat. Saking banyaknya masyarakat di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menggunakan air tanah, membuat volume air tanah kian menipis.

Ya, penggunaan air tanah dinilai sudah berlebihan alias overdosis. "Hasil uji menyebutkan penurunan muka air tanah sudah pada tahap rawan. Hal ini mengindikasikan, penurunan mencapai 40 sampai 60 persen dibandingkan penggalian awal," kata Kepala Sub Bidang Pengendalian Sumber Daya Alam BPLHD Kota Bekasi, Kamis (31/5).

"Pada kenyataannya memang ada penurunan 0,5 sampai satu sentimeter."

Air tanah adalah komponen penyusun permukaan. Apabila penyedotan terus dilakukan, bukan tidak mungkin penurunan permukaan akan terjadi. Terkait hal ini Sugiono belum melakukan uji lanjut.

"Saat ini, kita mengajukan anggaran untuk kualitas air minum. Untuk mengecek penurunan mungkin menyusul," sebut dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement