REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON--Polres Cilegon masih memeriksa sebanyak 115 saksi perusakan Kantor ASDP Merak Minggu (27/5) malam yang diduga dilakukan oknum sopir dan kernet truk di Pelabuhan Merak.
Kapolres Cilegon AKBP Umar Surya Fana di Cilegon, Senin mengatakan pihaknya masih memintai keterangan para saksi yang terdiri dari 115 awak truk di Pelabuhan Merak, kemudian 10 orang petugas pengamanan Pelabuhan Merak (Security) serta 15 orang Staf ASDP Cabang Merak.
"Kami masih meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti, termasuk hasil rekaman CCTV," kata Umar Surya Fana.
Menurut dia belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan terkait perusakan fasilitas pelabuhan Merak tersebut. Pihaknya masih mendalami keterangan para saksi yang masih diperiksa di Polres Cilegon. "Kami juga masih mendalami diduga para pelaku yang terekam di CCTV, " kata Kapolres Cilegon.
Sementara kemacetan di Pelabuhan Merak masih terjadi hingga mencapai sekitar enam kilo meter dari gerbang Pelabuhan Merak. Antrean kendaraan hingga KM 96.750 jalan Tol Merak.
"Pantauan kami hingga Senin siang antrean truk masih terjadi hingga Km 96.750," kata Humas PT Marga Mandala Sakti (MMS) pengelola tol Tangerang-Merak Hari Wirakusumah.
Bahkan, sejumlah kendaraan pribadi dan angkutan umum diarahkan untuk keluar gerbag tol Cilegon Timur agar tidak terjebak kemacetan di jalan tol.
Sebelumnya pada Minggu malam ratusan sopir dan kernet truk di Pelabuhan Merak mengamuk dan merusak fasilitas ASDP Merak. Perusakan tersebut diduga berlatar belakang pungutan liar oleh oknum petugas, terhadap sejumlah sopir truk untuk bisa melintas dan masuk kapal lebih dulu.
Akibat aksi yang terjadi Minggu malam, sejumlah fasilitas ASDP rusak seperti gedung Pusat Kordinasi dan Pengendalian Pelabuhan Merak, delapan 'tol gate' dan pagar dermaga IV Pelabuhan Merak.