REPUBLIKA.CO.ID, DRAMAGA - Institut Pertanian Bogor (IPB) mengevaluasi sistem keamanan di lingkungan kampus menyusul insiden penembakan dua satpam oleh pencuri sepeda motor. IPB berencana menutup akses masuk bagi masyarakat umum.
Sekertaris Eksekutif IPB Bonny Soekarno mengatakan, luasnya lahan kampus yang mencapai 225 hektar menjadi kendala tersendiri dalam upaya pengamanan. Selain terdapat banyak jalan-jalan tikus, lingkungan kampus juga kerap dijadikan jalur alternatif bagi pengendara yang terjebak macet di Jalan Raya Dramaga. "Masyarakat sekitar dan pengendara dari dalam maupun luar kota bebas keluar masuk kampus," kata dia, Senin (28/5).
Untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjutnya, IPB berencana akan menutup seluruh akses masuk kampus. Masyarakat umum yang hendak masuk ke lingkungan kampus akan didata dan diminta meninggalkan kartu identitas. "Jadi hanya orang-orang yang benar-benar berkepentingan saja yang masuk," ujarnya.
Bonny juga menampik sorotan sebagian kalangan terkait tingginya angka pencurian, khususnya sepeda motor, di lingkungan kampus. Menurut dia, fenomena tersebut tak lepas dari keteledoran individu masing-masing. Pasalnya, pihak kampus telah menyediakan lokasi-lokasi khusus untuk parkir. Di lokasi-lokasi itu, sejumlah petugas keamanan telah disiagakan.
Adanya kasus pencurian sepeda motor, menurut Bonny, disebabkan oleh mahasiswa ataupun masyarakat umum yang parkir sembarangan. Dalam hal ini, pihaknya juga berencana akan mengurangi area parkir yang ada. "Area parkir akan kami pusatkan di beberapa titik tertentu. Untuk menuju ke gedung-gedung di lingkungan kampus akan disediakan sepeda atau kendaraan umum lainnya," tuturnya.
IPB juga akan mengoptimalkan kembali penggunaan stiker khusus bagi karyawan dan mahasiswa. Saat ini, baru kendaraan roda empat yang efektif menggunakan stiker bebas akses tersebut. Ke depannya, kendaraan roda dua juga akan diberlakukan sistem serupa. "Rencana ini akan kami rapatkan bersama dalam minggu ini," ungkap Bonny.
Sementara itu, polisi terus berupaya melakukan pengejaran pelaku dan penyelidikan kasus penembakan dua satpam IPB. Ada dugaan yang mensinyalir bahwa dua pelaku penembakan memiliki kaitan dengan jaringan curanmor dari Lampung.
Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara AKP Ebenser Sinaga mengatakan, pelaku curanmor yang kerap beroperasi di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor adalah jaringan lintas Pulau Jawa dan jaringan regional Jawa Barat. Hal ini didasarkan pada data pengungkapan kasus curanmor pada triwulan pertama tahun 2012 ini. "Jaringan Lampung kerap beraksi menggunakan senjata api," ungkapnya.
Meski demikian, Kapolsek Dramaga AKP Pahyuni enggan berkomentar banyak terkait dugaan ini. Meski sempat menyatakan telah mengantongi identitas para pelaku, pihaknya belum dapat memastikan terkait jaringan operasi mereka. "Bisa iya, bisa tidak. Kami belum bisa memastikan," tukasnya.