Ahad 27 May 2012 14:05 WIB

PKS Sambut Positif Batalnya Konser Lady Gaga

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Lady Gaga
Lady Gaga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Lady Gaga alias mother monster dipastikan batal digelar di Jakarta. Menanggapi hal ini, anggota DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsyi mensyukuri keputusan itu. "Bila memang benar-benar ditolak ya alhamdulillah, saya apresiasi positif," katanya, Ahad (27/5).

Menurutnya penolakan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, sehingga tidak perlu dianggap berlebihan. Setidaknya ada sembilan negara yang melakukan hal serupa. Keputusan yang diambil oleh pihak kepolisian terkait konser tersebut, lanjutnya, harus dihormati oleh semua pihak. Karena memang tugas dan kewenangan kepolisian untuk itu.

"Saya yakin Kapolda Metro Jaya sudah melakukan kajian dengan mendalam," katanya. Ia mengharapkan kontroversi seputar Lady Gaga bisa disudahi karena ia menyakini hal tersebut tak membawa pengaruh baik kepada Indonesia.

"Ini terlalu menguras energi bangsa ini. Masih banyak persoalan bangsa yang lebih besar dan harus segera diselesaikan," katanya. Disisi lain, ia meminta promotor menyelesaikan persoalan tiket yang telah terjual. Konsumen harus mendapatkan pengembalian tiket sebagai hak mereka.

"Ya, itu sebuah resiko bisnis ketika mereka menjual tiket konser yang belum beres perijinannya. Saya berharap ke depan kejadian seperti ini tidak terulang, dimana penyelenggara bebas menjual tiket padahal belum mengantongi ijin, pasti konsumen yang akan dirugikan," katanya.

Ia mengetahui jika Kapolda Metro Jaya sudah mengingatkan soal perizinan agar promotor tidak menjual tiket sebelum ada izin. Ia juga mengatakan perlu pula diluruskan mengenai apa alasan batalnya konser terebut,

Jika memang hal ini disebabkan persyaratan perizinan yang tidak terpenuhi, jangan sampai alasan kemanan jadi kambing hitam.

"Saya khawatir nantinya dianggap seolah Jakarta ini tidak aman, kan gak bagus buat iklim investasi di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement