Sabtu 26 May 2012 08:58 WIB

Mobil Listrik Jadi Solusi Krisis Energi

Rancangan Mobil Listrik (ilustrasi)
Foto: mobilistrik.blogspot
Rancangan Mobil Listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO---Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menegristek) Gusti Muhammad Hatta menyatakan mobil listrik yang diusung menjadi mobil nasional sangat dibutuhkan karena bisa menjadi solusi terhadap permasalahan krisis energi yang dihadapi Indonesia.

"Saya, selaku Menteri Negara Riset dan Teknologi selalu mengimbau agar produk yang dibuat anak bangsa harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini," kata Gusti dalam pers rilis dari tim Staf Khusus Menegristek, Sabtu (26/5) pagi.

Selain menjadi solusi, kata dia, mobil listrik karya anak bangsa dari empat perguruan tinggi juga dinyatakan sebagai mobil yang ramah lingkungan.

Ia mengatakan, mobil listrik juga sangat dibutuhkan karena sangat efektif dan efisien menggantikan mobil yang berbahan bakar fosil (BBM) yang semakin hari semakin berkurang.

"Oleh karena itu, kenapa mobil listrik ini sangat dibutuhkan? Karena bisa menjadi solusi terhadap krisis energi, ramah lingkungan, dan efisien. Semoga dengan adanya dukungan dari Presiden mobil ini cepat terealisasi," kata Menegristek.

Dia mengatakan, Indonesia saat ini dan ke depan membutuhkan mobil bertenaga listrik karena efisien dan ramah lingkungan jika dibanding dengan mobil bermesin pembakaran biasa (berbahan bakar fosil, red.). "Dan, yang paling utama adalah mobil listrik tidak menghasilkan emisi kendaraan bermotor," katanya.

Menurut dia, produksi massal mobil bertenaga listrik tersebut akan disusun bersama pakar mobil listrik dari empat perguruan tinggi, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Terkait hal itu, dia mengatakan, Kementerian Riset dan Teknologi juga akan mengadakan penelitian yang komprehensif agar mobil listrik tersebut siap digunakan, termasuk bagaimana memroduksi baterai dan infrastruktur pengisian listrik yang mesti tersedia dengan baik. "Infrastruktur stasiun isi ulang baterai harus dibuat. Kalau tidak, bagaimana mobil bisa jalan jauh," kata Gusti.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement