REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Polda Maluku Utara (Malut) berjanji akan mengusut kasus pemukulan terhadap dua pengurus DPP Partai Demokrat yang mengikuti rombongan Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono di Ternate, Kamis (23/5).
"Kami akan mengusut pemukulan dan penyerangan dua pengurus DPP Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun dan Ibrahim sesaat mereka turun dari pesawat bersama rombongan Anas dan Edhie," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Ramli di Ternate, Jumat (25/5).
Dalam insiden tersebut, Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga nyaris menjadi sasaran amuk massa, beruntung keduanya sempat diamankan oleh para petugas keamanan di bandara.
Ramli mengatakan, dalam insiden pemukulan rombongan DPP Partai Demokrat tersebut, anggota Kepolisian yang disiagakan untuk melakukan pengawalan sekitar 30 personel hanya difokuskan pada titik tertentu.
Selain itu, di depan ruang VIP Bandara Babullah dimana terjadi pemukulan dua pengurus DPP Partai Demokrat itu, tidak menjadi perhatian personelnya, karena yang diperbolehkan masuk di ruang VIP hanya orang tertentu yakni para kader Partai Demokrat.
Polda Malut saat dalam mengamankan Musda Partai Demokrat Malut dan mengawal kedatangan Anas Urbaningrum dan Edhie Baskoro, menerjunkan 473 personel yang terdiri dari Brimob Polda Malut, angota Polres Kota Tidore Kepulauan dan Polres Kota Ternate.
Edhie Baskoro dan Anas Urbaningrum beserta rombangan lainnya dari DPP Partai Demokrat memutuskan langsung kembali ke Manado menghadiri acara partai dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi saat terbang dari Jakarta akibat adanya insiden tersebut.