Kamis 24 May 2012 16:02 WIB

'Perusahaan, Jangan Diskriminasi Penyandang Disabilitas'

Seorang penyandang cacat sedang dipakaikan kaki palsu. (ilustrasi)
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang penyandang cacat sedang dipakaikan kaki palsu. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kemenakertrans, Abdul Wahab Bangkona, menyerukan agar perusahaan dan instansi pemerintah tidak membedakan penyandang disabilitas dalam proses perekrutan.

"Sudah ada aturannya tentang bagaimana teman-teman penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam bekerja, sehingga jangan lagi ada diskriminasi," kata Abdul Wahab dalam jumpa pers kampanye aksi semangat Indonesia Produktif yang digelar PT Kalbe Farma (Kalbe) di Jakarta, Kamis (24/5).

Aturan yang dimaksud Abdul Wahab itu adalah Undang Undang tentang Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas yang telah diratifikasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada 18 Oktober 2011. Dalam UU tersebut, hak-hak bagi penyandang disabilitas yang berupa pendidikan, rehabilitasi, berpolitik, berkreasi, dan mendapat pekerjaan dilindungi dan telah diatur secara tegas.

"Sekarang bagaimana kita melakukan upaya untuk menjelaskan kepada perusahaan dan instansi, sehingga hal disabilitas tidak lagi menjadi masalah," kata Abdul Wahab.

Dia mencontohkan, seorang programmer yang tunarungu tentunya tidak akan banyak terganggu dengan disabilitas yang disandangnya.

"Perlu terus dilakukan sosialisasi dan peningkatan kesadaran tentang perlindungan disabilitas ini, sehingga akan tercapai pengertian bersama oleh kedua belah pihak," ucapnya.

Sementara itu, Pendiri "Thisable Enterprise" Angkie Yudistia, berharap agar pemerintah lebih serius dalam hal perlindungan kaum disabilitas.

"Saya pribadi pernah memiliki pengalaman yang sulit sekali untuk mendapat pekerjaan di perusahaan yang bagus," ujar Angkie yang menderita tunarungu sejak usia 12 tahun.

"Pemerintah memang telah menetapkan aturan bagi perusahaan untuk minimal memberi ruang satu persen bagi penyandang disabilitas, tetapi kenyataannya tidak demikian," kata Angkie yang juga pernah menjadi Finalis Abang None Jakarta Barat.

Namun, Angkie juga mengimbau kepada para penyandang disabilitas untuk tidak mengeluh akan persepsi masyarakat yang sering mendiskriminasi mereka.

"Saya menyadari persepsi masyarakat terhadap kami seperti apa, tetapi kita tidak kemudian jatuh oleh anggapan itu, justru harus bangkit dan berupaya untuk membuktikan diri kepada masyarakat," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement