Rabu 23 May 2012 13:08 WIB

Pencarian FDR Dihentikan

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Hafidz Muftisany
Ketua Tim SAR Gabungan Danrem 061 Surya Kencana Kolonel Infantri AM Putranto (kanan), menerima kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi dari komandan tim Kopassus Lettu Taufik (kir) yang menemukan kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Desa
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Ketua Tim SAR Gabungan Danrem 061 Surya Kencana Kolonel Infantri AM Putranto (kanan), menerima kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi dari komandan tim Kopassus Lettu Taufik (kir) yang menemukan kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Desa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) akhirnya menghentikan pencarian kotak hitam penyimpan data penerbangan alias Flight Data Recording (FDR). Kepala Basarnas, Marsma Daryatmo, mengungkapkan penghentian tersebut dilakukan atas persetujuan tim gabungan KNKT Indonesia dan Rusia.

"Setelah waktu pencarian ditambah tiga hari terakhir FDR juga tidak ditemukan maka atas persetujuan tim KNKT RI dan Rusia pencarian FDR dihentikan,"ungkap Daryatmo saat memberi laporan kepada Menkokesra, Agung Laksono, di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (23/5).

Menurut Daryatmo, penghentian FDR dinyatakan pada Senin (21/5) lalu. Daryatmo menyatakan tidak adanya tanda-tanda keberadaan FDR diantara jurang yang terjal membuat tim menghentikan pencarian tersebut.

Selain itu, Daryatmo meminta masyarakat memahami tentang manajemen resiko terkait pencarian di medan yang terjal. Menurutnya, energi tim SAR sudah terkuras karena berada di gunung hingga 15 hari. Dia menjelaskan keperluan logistik tim seperti oksigen pun sudah habis karena hal tersebut. "Tim sudah kita tarik semua," jelasnya.

Meski demikian, Daryatmo menegaskan pencarian bisa kembali dilakukan ketika ada informasi dari masyarakat tentang keberadaan kotak hitam yang menyimpan data penerbangan tersebut. Pasalnya, tutur Daryatmo, kotak berwarna oranye itu memang sangat penting keberadaannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement