REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dua tahun mengeksplorasi akuisisi blok gas di dalam negeri, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) hanya menguasai satu blok baru. Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, merencanakan PGN untuk mencari peluang eksplorasi dan akuisisi blok gas baru di luar negeri.
"Kami juga malu, selama dua tahun baru menguasai satu blok. Tapi niat kami tetap komitmen akuisisi blok gas baru, tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri," kata Hendi dijumpai usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, kemarin. PGN akan menjajaki di manapun kemungkinan dapat mengakuisisi blok gas di luar negeri.
PGN juga terus menunggu janji pemerintah untuk menambah jumlah pasokan gas untuk dalam negeri. Perusahaan ini mendata wilayah Jawa Barat, misalnya, telah mengalami kekurangan pasokan gas sebesar 300 mmscfd sejak tahun lalu. Pada 2015 nanti kekurangan itu akan meningkat menjadi 500 mmscfd. Pada 2017, kata Hendi, kekurangannya bisa mencapai 700 mmscfd.
Sejak 2011, kata Hendi, PGN sudah mengusahakan tambahan pasokan gas baru untuk domestik tahun ini. Sebesar 85 mmscfd gas akan masuk akhir Mei 2012. Ini porsinya 10 persen dari pasokan gas yang dibutuhkan.
PGN juga tengah mengembangkan penampungan dan regasifikasi terapung (FSRU) kedua di Lampung. Rencananya beroperasi mulai 2014. Perkembangannya saat ini sedang menjalani tahap konstruksi kapal di Korea. FSRU ini berkapasitas 170 ribu ton gas.