REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--17 dari 52 imigran gelap asal Myanmar dan Bangladesh yang ditempatkan atau ditampung di salah satu hotel di Kendari, Sulawesi Tenggara, kabur dari penampungannya sejak pada 9 Mei 2012.
Kepala Imigrasi Kendari Tafsil di Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sultra untuk mencari ke-17 orang imigran yang kabur itu.
"Tempat-tempat yang kami curigai sebagai pelarian atau persembunyian seperti pelabuhan dan sejumlah tempat lainnya telah disisir, namun mereka belum diketemukan," katanya.
Ia mengatakan, imigran yang kabur dari penampungan tersebut, terdiri 15 orang imigran dari negara Myanmar dan dua orang imigran dari negara Bangladesh.
Imigran yang ditampung tersebut, kata Tafsil, awalnya ditangkap di Kabupaten Bombana dan Kabupaten Buton, Sultra, saat itu mereka hendak berlayar menuju Asutralia untuk mencari suaka politik.
"Saat itu mereka berjumlah sekitar 100 orang, ditangkap di Bombana dan ditangkap di Kabupaten Buton kemudian mereka dibawa ke Kendari ditampung sementara untuk proses selanjutnya sebelum dikembalikan ke negara asalnya atau dipindahkan ke penampungan imigrasi di Menado," katanya.
Ia mengatakan 47 imigran sudah dikirim di penampungan imigran Makassar untuk selanjutnya dikembalikan ke negara asalnya atau negara lain yang siap menampung mereka, sehingga tersisa 52 orang dipenampungan Kendari.
"Sebenarnya, 52 imigran tersebut, akan dipindahkan ke rumah penampungan di kantor Imigrasi Manado, Sulawesi Utara pada hari Jumat (25/5) mendatang. Selanjutnya mereka akan ditempatkan di negara ketiga yang bakal menerima mereka sebagai warga negara," ujarnya.