REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gas elpiji ukuran tiga kilogram mulai mengalami kelangkaan di Kabupaten Sukabumi. Kelangkaan terjadi di kecamatan Palabuhanratu dan Cisolok. Kelangkaan tersebut diduga karena pengurangan pasokan gas elpiji dari awal Mei.
Ketua Himpunan Pangkalan Elpiji Palabuhanratu-Cisolok, Dewi Yuni, mengatakan sudah beberapa hari terakhir ini keberadaan tabung gas elpiji langka. Itu menyebabkan antrean panjang warga untuk mendapatkan pasokan gas elpiji. Karena, mayoritas warga di wilayah itu sudah menggunakan gas untuk kebutuhan rumah tangga.
"Kelangkaan ini disebabkan oleh pengurangan pasokan gas sehingga sudah beberapa hari terakhir di wilayah Palabuhanratu dan Cisolok sulit mendapatkan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram," kata Dewi kepada wartawan.
Dewi mensinyalir kelangkaan elpiji diduga disebabkan adanya pengurangan kuota dari PT Pertamina untuk wilayah Kabupaten Sukabumi. Ada pengurangan sebesar delapan persen mulai Mei ini.
Sales Representative (SR) Elpiji Rayon Enam Pertamina, Anggora Dini, membatah hal tersebut dengan mengatakan tidak ada pengurangan kuota pasokan elpiji. Bahkan, pasokan gas elpiji di Kabupaten Sukabumi mengalami kenaikan.
"Dari data kami pada 2012 ini, pasokan gas elpiji tiga kilogram per bulannya untuk Sukabumi mencapai sekitar 1.327.480 tabung/bulan. Padahal, tahun sebelumnya hanya sebesar 1.200.000 tabung gas elpiji/bulan," kata Anggora.
Anggora menyebutkan pengurangan pasokan ini hanya salah pengertian saja. Karena, informasi kelangkaan gas berbarengan dengan pendataan ulang pangkalan. Di Sukabumi baik kota maupun kabupaten, itu terdapat 440 unit pangkalan, 24 agen resmi dan enam unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas.