REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tiket kereta api eksekutif dan bisnis untuk tanggal 16 Agustus atau tiga hari menjelang lebaran (H-3) saat ini sudah habis terjual.
Kepala Humas PT KAI Daops I Mateta Rizalulhaq mengatakan di Jakarta, Senin, para pemudik juga sudah mulai antre untuk membeli tiket untuk tanggal-tanggal lainnya. "Sekarang tiket kereta api sudah bisa dipesan 90 hari sebelum keberangkatan, sehingga untuk yang H-3 Lebaran sudah habis terjual," kata Mateta Rizalulhaq.
Ia mengatakan, tiket yang habis adalah untuk H-3 Lebaran yang jatuh pada 16 Agustus. Tiket yang telah diserbu pembeli ini antara lain untuk jurusan Malang, Surabaya, Semarang dan jurusan-jurusan lainnya untuk kelas bisnis dan eksekutif. "Kalau yang ekonomi kan pemesannya 7 hari sebelum keberangkatan jadi masih ada," ujarnya.
Mateta menjelaskan tiket yang habis adalah untuk kereta reguler, sedangkan untuk tiket kereta api tambahan masih belum dijual. "Kalau yang tambahan belum dikeluarkan, kan masih lama lebarannya," katanya.
PT KAI memperpanjang waktu pembelian tiket dari 40 hari menjadi 90 hari, sehingga tiket kereta untuk mudik sudah bisa dibeli bulan depan. "Sudah sejak 8 Maret kemarin waktu pemesanan tiket kereta kita perpanjang dari 40 hari menjadi 90 hari," katanya.
Dia menambahkan, akibat perpanjangan waktu pemesanan ini maka tiket lebaran sudah bisa dibeli pada bulan Mei. "Kalau lebarannya Agustus maka tiketnya sudah bisa dibeli pada bulan Mei," katanya.
Perpanjangan waktu pemesanan tiket ini akan membuat PT KAI lebih siap menghadapi mudik. Perpanjangan waktu ini juga dapat menghindari percaloan. "Salah satu tujuannya untuk menghindari calo, selain itu juga kita menjadi lebih siap menghadapi mudik karena bisa tahu kapan yang penumpang paling banyak mudik," katanya.
Mateta menjelaskan, untuk masalah tarif biasanya saat waktu Idul Fitri menggunakan tarif batas atas.
Sedangkan untuk besarnya ongkos setiap kereta bisa dilihat di website milik PT KAI. Pada website itu sudah ada besaran tarif untuk sepanjang tahun. "Kalau Lebaran biasanya kita menggunakan tarif batas atas," katanya.