REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - YOGYAKARTA - Pada 2014 mendatang semua rumah di Kota Yogyakarta ditargetkan bebas dari asap rokok. Pemkot Yogyakarta sendiri saat ini gencar melakukan kampanye rumah bebas asap rokok. Bahkan Pemkot Yogyakarta menggandeng Fakultas Kedokteran UGM dan Quit Tobacco Indonesia untuk mewujudkan hal tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tuty Setyowati, hingga akhir 2012 ini akan ada 20 RW di-45 kelurahan di Kota Yogyakarta terbebas dari asap rokok. "Semua rumah di 20 RW tersebut sudah terbebas dari asap rokok. Dan mereka sudah mencanangkan diri untuk itu," terangnya, Senin (21/5).
Warga di-20 RW tersebut, sudah membiasakan diri tidak merokok di rumah, di depan ibu hamil maupun anak-anak. Gerakan ini terus berlanjut hingga 2014, sehingga seluruh RW di-45 kelurahan di Yogyakarta rumahnya bebas asap rokok.
"Rumah bebas asap rokok merupakan kesepakatan bersama warga di wilayah. Camat dan kelurahan lain yang belum melakukan gerakan ini sedang mengupayakan," terangnya.
Kegiatan rumah bebas asap rokok selain melindungi perokok pasif, katanya juga untuk mendukung Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mengingat, indikator yang masih belum begitu baik adalah tentang perilaku merokok.
Diakuinya gerakan tersebut sudah dilakukan sejak 2010 lalu. Namun saat itu baru ada 15 RW di 14 kelurahan yang sudah mendeklarasikan rumah bebas rokok. "Di-14 kelurahan baru satu RW. Kecuali Notoprajan sudah ada dua RW mendeklarasikan rumah bebas asap rokok," tegasnya.
Yayi Suryo Prabandari, Koordinator Quit Tobacco Indonesia memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap masyarakat di Yogyakarta yang telah dengan sadar mendeklarasikan diri bebas asap rokok.
"Gerakan rumah bebas asap rokok ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan gaya hidup sehat di masyarakat. Harapannya ke depan dapat diikuti oleh kampung-kampung lainnya di Yogyakarta maupun kabupaten yang lain," terangnya.