Sabtu 19 May 2012 22:09 WIB

Lomba Rakit Tradisional di Kabupaten Lahat Tewaskan Satu Peserta

Rep: Maspril Aries/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Lomba rakit dan beranyutan yang diselenggarakan setiap tahun untuk memperingati HUT Kabupaten Lahat berbuntut musibah. Lomba mengarungi aliran sungai Lematang yang berlangsung Sabtu (19/5) itu, menelan korban jiwa.

Seorang peserta Adianto, 47 tahun dengan nomor dada 647 ditemukan tewas. Korban yang beralamat di Gang Muda, Lahat Tengah, Kecamatan Kota Lahat tersebut ditemukan tim SAR di aliran sungai Lematang.

Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat. Di RSUD pada jasad korban tidak terlihat adanya benturan atau luka di tubuhnya. Pihak RSUD tidak bisa melakukan otoposi karena keluarga korban menolaknya. Akibatnya, tidak bisa dipastikan penyebab korban Adianto tewas.

Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rivai, yang mendapat laporan adanya peserta yang meninggal, langsung meninggalkan lokasi perlombaan. Usai membuka lomba Bupati Aswari langsung mendatangi rumah korban dan menyampaikan rasa belasungkawa pada keluarga korban atas musibah yang terjadi.

“Pemerintah Kabupaten Lahat siap bertanggung jawab terhadap musibah ini. Kita memberikan santunan, dari pemerintah kabupaten dan pribadi. Kita juga menghibahkan satu dari lima unit sepeda motor yang seharusnya dibagikan bagi pemenang lomba untuk keluarga korban,” kata Aswari.

Lomba rakit tradisional dan beranyutan menurut Bupati Lahat merupakan acara tahunan yang bertujuan mengajak masyarakat menikmati hiburan bersama. “Namun pada pelaksanaan tahun ini salah satu peserta yang tertimpa musibah. Yang terjadi ini murni kecelakaan,” tambah Aswari.

Meski terjadi musibah, Aswari menegaskan pada tahun mendatang kegiatan tersebut tetap akan dilaksanakan.

“Ke depan peraturan perlombaan akan diperketat, demikian juga dengan pengamanan dan keselamatan peserta lomba lebih ditingkatkan. Kita juga merencanakan peserta tahun datang akan mendapat asuransi,” ujarnya.

Lomba rakit dan beranyutan tahun 2012 diikuti sekitar 2.500 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement