Sabtu 19 May 2012 12:58 WIB

'Reformasi Hanya Pelanggeng Kekuasaan'

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Aksi memperingati Reformasi dan korban tragedi Trisakti
Foto: Antara
Aksi memperingati Reformasi dan korban tragedi Trisakti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah 14 tahun lamanya era reformasi tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun demikian, sejak keruntuhan rezim Soeharto hingga saat ini, distribusi kesejahteraan di tengah masyarakat masih belum merata.

"Bila demikian adanya, itu berarti reformasi hanya digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan bagi segelintir orang," tegas Budayawan sekaligus sastrawan Indonesia, Radhar Panca Dahana di Warung Daun, Cikini, Jakarta.

Radhar menguraikan, sejak pergantian era dari masa orde baru menuju ke reformasi, memang ada berbagai hal yang tumbuh dan berkembang. Dia mengaku, tidak dapat menafikan perkembangan dan pertumbuhan tersebut.

Misalnya, ujar Radhar, di lihat dari sisi materi atau fisik, bangsa Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, seperti peningkatan Upah Minimum Regional (UMR) maupun Gross Domestic Product (GDP) per kapita Indonesia. Akan tetapi, ungkap dia, di balik itu semua, ada akumulasi keuangan yang terpusat pada sekelompok orang saja.

"Dan mereka itulah yang menikmati sebagian besar pertumbuhan tersebut sehingga orang-orang ini dapat membeli barang mewah di saat sejumlah orang kesulitan membeli sembako," tutur Radhar.

Sementara dari aspek immateri, Radhar menyatakan, Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Dia menyebutkan, dalam hal demokrasi, sebagaian besar masyarakat telah diberikan ruang untuk mengungkapkan pendapat bahkan juga bisa mempengaruhi kebijakan publik.

"Semua capaian itu jangan sampai dinafikan," ungkap Radhar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement