REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surau Baitul Amin kembali menggelar Festiva Baitul Amin (Fesba). Fesba 2012 akan digelar sehari penuh di areal Surau Baitul Amin, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/5).
Ketua Panitia Fesba 2012, Muhammad Reza Husein mengatakan Fesba merupakan wadah untuk berkarya, berkreasi dan memperat tali silaturahim antarsesama anggota masyarkat dan jamaah surau yang ada di kawasan Jadebotabek.
“Acara ini merupakan kegiatan sosial dan kegamaan, serta merupakan kelanjutan kegiatan serupa di tahun 2008 dan 2010,” ujarnya di Jakarta, Kamis (17/5).
Pengurus Surau Baitu Amin, Rachman Moenggah menambahkan, “Fesba bertujuan menebarkan kebaikan kepada sesama.”
Reza menyebutkan, Fesba 2012 yang mengusung tema ‘Bersama Dalam Sukacita’ akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Antara lain, final kompetisi marawis bergaya bebas (freestyle marawis competition), bazaar usaha kecil dan menengah, dan donor darah.
Kegiatan utama adalah tabligh akbar pada siang hari yang akan diisi oleh ustadz Jefri Al-Bukhori. Acara ini diharapkan akan dihadiri sekitar lima orang jamaah pengajian di sekitar Depok, Sawangan, Parung dan Bogor. “Menteri Agama Suryadharma Ali dan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail sudah menegaskan akan hadir,” kata Reza.
Acara malam hari tak kalah special. Band jazz experimental Ligro akan menampilkan komposisi lagu religi dan kolaborasi jazz dengan marawis. Selain itu, juga akan tampil Bona Paputungan yang akan membawakan dua lagu religi.
Sedangkan puncak acara diisi oleh penampilan band bergenre world music Debu. “Pada Fesba 2010 kami tampil dan mendapatkan tanggapan yang sangat bersemangat dari para penonton. Kami siap tampil lagi di Fesba 2012 dan memberikan lagu-lagu terbaik untuk semua yang hadir. Insya Allah dalam waktu sekitar 1,5 jam kami akan membawakan 14 lagu,” kata frontman Debu, Mustafa Daood.
Surau Baitul Amin merupakan salah satu dari ratusan surau yang didirikan oleh Prof Dr H Kadirun Yahya yang selanjutnya dikelola oleh sebuah yayasan dengan nama beliau. Yayasan Prof Dr H Kadirun Yahya (YPDKY) menaungi lebih 600 surau yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat 14 surau di Malaysia dan sebuah surau di Maryland, Washington DC, Amerika Serikat. “Surau-surau tersebut merupakan wadah bagi para jamaah memperdalam ilmu tasauf dengan metode Tarekat Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah,” tutur Rachman Moenggah