Rabu 16 May 2012 22:45 WIB

MER-C Lanjutkan Pembangunan RS Galela

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Dewi Mardiani
Pendiri organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Joserizal Jurnalis
Foto: republika
Pendiri organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), Joserizal Jurnalis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menjalankan program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina, MER-C juga sedang membangun rumah sakit di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

"Setelah pembangunan pondasi usai, pembangunan rumah sakit ini sempat terhenti beberapa waktu karena dana yang terbatas," tandas Joserizal Jurnalis, Presidium MER-C, Rabu (16/5).

Setelah donasi rumah sakit mulai bertambah lagi, kata Joserizal, akhir Maret 2012 pembangunan rumah sakit ini dilanjutkan kembali. Donasi itu, baik yang dikumpulkan masyarakat lokal maupun yang masuk melalui rekening MER-C dengan amanah khusus RS Galela. "Sebanyak tujuh relawan tukang dikirimkan Divisi Konstruksi MER-C untuk membantu dan mengawasi langsung proses pembangunan," jelasnya.

Pembangunan yang dilakukan saat ini rencananya dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama, pembangunan bagian depan. Kedua, pembangunan bagian tengah dan tahap ketiga pembangunan bagian belakang. "Alhamdulillah, pada 7 Mei 2012, pembangunan tahap pertama selesai. Antusiasme masyarakat Galela sangat tampak sejak awal pembangunan."

Ia menyebutkan, pada pembangunan tahap pertama diperoleh tambahan sumbangan berupa batu split untuk cor sebanyak dua truk dan semen sebanyak lima sak. Masyarakat juga secara bergantian memberi bantuan tenaga secara sukarela selama proses pembangunan.

Saat ini, kata dia, tengah berlangsung pembangunan tahap kedua, yaitu pembangunan bagian tengah yang merupakan ruangan rawat inap. Pekerjaan tahap kedua diestimasikan selesai dalam waktu satu bulan ke depan.

Menurut dia, keberadaan rumah sakit ini dibutuhkan masyarakat Galela, karena di sana baru terdapat Puskesmas. Apabila ada masyarakat Galela yang membutuhkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut di rumah sakit, mereka harus pergi ke Tobelo atau bahkan ke Ternate.

"Apabila selesai, RS Galela ini akan menjadi contoh sarana kesehatan yang dibangun atas swadaya masyarakat. Mengapa? Pertama, karena tanah RS Galela seluas 4.000 m2 merupakan wakaf dari warga setempat," ungkapnya penuh syukur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement