REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sejumlah tokoh agama di Maluku meminta Polda Maluku bekerja optimal untuk mengusut hingga tuntas kasus bentrok antarwarga yang terjadi saat peringatan Hari Pattimura ke-195, di Ambon, Selasa (15/5).
"Aparat kepolisian harus bekerja cepat dan tegas untuk menuntaskan kasus bentrokan ini, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Uskup Diosis Amboina, Petrus Canisius Mandagie, di Ambon, Rabu.
Aparat kepolisian diminta serius mengungkap dalang di balik bentrokan yang terjadi saat seluruh warga di Ambon sedang memperingati heroisme perjuangan dan kepahlawanan pahlawan nasional Kapitan Pattimura.
Mandagie juga menilai fungsi intelijen di daerah ini sangat lemah sehingga tidak mampu mendeteksi potensi bentrokan yang bakal terjadi.
"Fungsi intelijen sangat lemah karena kenyataannya tidak mampu mendeteksi kemungkinan terjadinya bentrokan, di samping penanganan di lapangan terkesan lambat," katanya.
Ketua MUI Maluku Idrus Toekan meminta warga di Ambon dan Maluku menjaga emosional serta tidak terpancing provokasi yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Tingkatkan ketahanan dan komunikasi antarsesama, sehingga tidak mudah terprovokasi atau emosional dalam menghadapi berbagai kasus kekerasan yang terjadi," ujarnya.
Sedangkan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengimbau warga dan umat beragama di Maluku khususnya warga kota Ambon, tidak terprovokasi dan terpancing isu menyesatkan usai insiden tersebut.
"Percayakan proses penyelidikan dan penyidikan kepada aparat penegak hukum untuk mengungkap berbagai kasus di daerah ini khususnya kota Ambon sehingga memberikan kepastian hukum kepada masyarakat," katanya.
Ralahalu juga menyatakan, telah meminta Kapolda Maluku Brigjen Pol Syarif Gunawan dan Pangdam XVI/Pattimura Majen TNI Suharsono agar benar-benar memberikan rasa aman bagi warga, termasuk meningkatkan kinerja intelijen guna mendeteksi hal-hal yang diduga kemungkinan mengganggu stabilitas keamanan menjelang pelaksanaan MTQ XXIV tingkat Nasional yang dijadwalkan berlangsung di Ambon, 8 - 19 Juni mendatang.