Rabu 16 May 2012 21:16 WIB

Masih Ada Lima Kantong Belum Dievakuasi

Petugas SAR dan TNI mengevakuasi jenazah korban Sukhoi ke helikopter di Helipad Lapangan Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (15/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Petugas SAR dan TNI mengevakuasi jenazah korban Sukhoi ke helikopter di Helipad Lapangan Pasir Pogor, Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Memasuki hari ke delapan pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat komersial Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di Gunung Salak Bogor pada Rabu (15/5) lalu, kini tinggal lima kantong jenazah lagi yang belum dievakuasi.

"Tinggal sisa lima kantong jenazah lagi yang belum dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari lokasi jatuhnya pesawat dan rencananya evakuasi akan dilanjutkan esok hari," kata Ketua Search Mission Coordinator (SMC) musibah Sukhoi, Ketut Parwa, Rabu (15/5).

Menurut dia, belum dievakuasinya lima kantong jenazah tersebut akibat cuaca yang kurang mendukung, seperti turunnya kabut dan hujan saat akan proses evakuasi melalui jalur udara. Sehingga, untuk sementara evakuasi ditunda dahulu akibat faktor cuaca ini.

"Cuaca yang buruk menyebabkan evakuasi kantong jenazah tertunda dan kami berharap evakuasi bisa dilakukan kembali pada esok hari Kamis, 17/5," katahya. Dikatakan Parwa, sampai hari ke delapan ini sudah sebanyak 32 kantong jenazah yang dievakuasi baik melalui jalur udara maupun jalur darat. Dari 32 kantong jenazah tersebut ada yang berisi jenazah korban, dan segala aksesoris milik korban.

"Ke-32 kantong jenazah sudah kami evakuasi ke Halim Perdanakusuma dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta," kata Parwa. Lebih lanjut, sampai hari ini belum ada korban yang ditemukan dalam keadaan selamat, dan hampir seluruh jenazah korban yang ditemukan dalam keadaan tidak utuh lagi, tetapi pihaknya berharap masih ada yang selamat.

"Harapan ada yang selamat sangat tipis sekali, tetapi kami masih tetap berharap ada mukmizat pada musibah ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement