REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, akan menarik secara bertahap relawan yang membantu proses evakuasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat.
''Sudah mulai ditarik sebagian. PMI di sana ada 120 orang. Penarikan bertahap, sisa hari ini kira-kira 30,'' katanya di Jakarta, Rabu (16/5).
Menurutnya, kondisi relawan dalam kondisi baik dan sehat. Penarikan dilakukan mengingat proses evakuasi hampir 90 persen.
Kepada keluarga korban, ia meminta untuk bersabar karena seluruh tim yang bertugas di Gunung Salak tengah melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
''Basarnas, TNI, Polisi, PMI, sudah bekerja selama seminggu, 24 jam untuk membantu itu,'' papar mantan Wapres RI tersebut.
Memasuki hari ketujuh pasca jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100, proses evakuasi masih terkendala cuaca buruk. Kabut tebal yang menyelimuti puncak Gunung Salak Bogor, menyebabkan proses evakuasi jasad korban SSJ 100 melalui jalur udara dihentikan. Terpantau, sejak pukul 14.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB, proses evakuasi tak berjalan.
"Kondisi cuaca membahayakan proses evakuasi," kata Komandan Kodim 0607/Sukabumi Letkol (Inf) Mukhlis, di helipad Cipelang, Rabu (16/5).
Menurut Mukhlis, heli Super Puma tidak bisa menuju lokasi bangkai pesawat, karena cuaca yang terlihat berawan gelap dan berkabut.
Karena itu, proses melansir lima kantong jenazah, yang siap diangkut dari Puncak Cisalak menuju Posko Halim Perdana Kusumah Jakarta, ditunda hingga, Kamis (17/5) esok.