REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Para nelayan dan wisatawan tetap dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, meski intensitas kegempaan gunung api aktif itu dalam beberapa terakhir berkurang dibandingkan sebelumnya.
"Status Gunung Anak Krakatau masih tetap waspada dan kegempaannya selalu fluktuatif. Karenanya, jangan mendekati gunung itu dalam radius dua kilometer," kata Andi Suardi, petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Kratau di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (16/5).
Ia menyebutkan kegempaan GAK sepanjang Selasa tercatat hanya 127, dan beberapa hari sebelumnya bahkan di bawah angka itu.
"Intensitas kegempaan pada beberapa hari sebelumnya bahkan mencapai di bawah seratus," katanya lagi.
Meski demikian, status GAK masih tetap waspada sehingga nelayan dan wisatawan tetap dilarang mendekat ke gunung api aktif tersebut.
Ia juga menyebutkan kondisi Gunung Anak Krakatau kerap tertutup kabut sehingga sulit diamati secara visual, karena kondisi cuaca sekarang mulai kemarau.
"Kemarin siang bisa diamati secara visual, dan ada asap dari gunung itu yang tingginya berkisar 25-100 meter. Setelah itu tidak terlihat lagi karena kabut," katanya.