Selasa 15 May 2012 16:24 WIB

'Belum Ditemukan Jasad Korban Sukhoi yang Utuh'

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas TNI dan sejumlah relawan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ke Puncak I Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Petugas TNI dan sejumlah relawan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ke Puncak I Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala RS Polri, Brigjen Agus Prayitno menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan jasad tubuh korban pesawat Sukhoi Superjet 100 dalam kondisi utuh. Hingga Selasa (15/5) sore, Agus mengungkapkan baru ada 27 kantong jenazah yang tiba di RS Polri.

"Totalnya baru ada 22 kantong yang berisi bagian tubuh dan lima kantong lagi berisi properti," ungkap Agus di RS Polri Jakarta. Kantong berisi properti itu di antaranya peralatan-peralatan para korban pesawat buatan Rusia itu, hasil temuan tim evakuasi di lapangan.

Penegasan dari Agus ini sekaligus sebagai jawaban dari rumor tentang ditemukannya jasad sosok utuh yang diduga pilot pesawat. Agus menjelaskan, saat ini proses identifikasi yang sudah dilakukan adalah 22 sidik jari. "Sekarang masih berlangsung dan masih harus dicocokkan dengan data antemortem," sebut Agus.

Data-data tersebut, masih kata Agus, akan dilakukan lewat pengujian DNA. Proses pengujiannya akan dilakukan di laboratorium milik Polri di Cipinang, Jakarta. Agus menjelaskan, pengujian DNA membutuhkan waktu paling lama dua pekan.

Kondisi itu, menurut Agus membuat proses mengetahui identitas korban belum bisa didapat dalam dua hari ke depan. "Kita belum (bisa identifikasi) karena kita masih harus tunggu hasil DNA-nya. Paling lambat sekitar dua minggu sejak kemarin mulai diperiksa," ujarnya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement