Selasa 15 May 2012 10:39 WIB

Tim SAR: Tim Rusia tidak Diperlukan

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Hafidz Muftisany
Sejumlah petugas SAR meyisir hutan Gunung Salak dari kawasan Cijeruk, Bogor, untuk mencari korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sejumlah petugas SAR meyisir hutan Gunung Salak dari kawasan Cijeruk, Bogor, untuk mencari korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG--Koordinator Misi Evakuasi Sukhoi, Muhamad Ketut Parwa menyatakan bantuan dari SAR Rusia belum diperlukan. Pasalnya tim SAR Indonesia dinilai mampu melaksanakan tugasnya untuk mengevakuasi jenazah dan material Sukhoi.

Sebaliknya, tim Rusia justru mengalami kendala selama proses evakuasi. Ini terbukti dari dua anggota tim asal Beruang Madu yang justru harus dievakuasi dari lokasi kecelakaan Sukhoi.

"Tim Rusia sebaiknya tidak usah karena tim kita sudah mampu. Terbukti tim mereka baru menanjak 600 meter sudah dievakuasi karena tidak mampu," ujar Ketut kepada sejumlah wartawan di Posko Pasir Pogor, Selasa (15/5).

Dia menuturkan bahwa tim Rusia masih buta medan. Sehingga proses evakuasi akan memakan waktu. Di pihak lain, tim SAR Indonesia dinilai telah melakukan tugasnya secara maksimal. "Harus diakui medan di lokasi sangat berat. Mungkin banyak pihak yang mudah berbicara karena belum melihat medan. Tapi bagi kami kritik bukan masalah karena faktanya tim terus bekerja secara maksimal."

Menurutnya, hanya ada satu hambatan yang menganggu kinerja tim SAR. "Hambatan adalah cuaca yang tidak menentu. Tapi kami sudah siapkan sejumlah alternatif jika situasi cuaca berubah saat proses evakuasi," pungkasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement