Selasa 15 May 2012 07:26 WIB

Bunga Duka Warga Rusia untuk Korban Sukhoi

Helikopter dibantu petugas TNI dan sejumlah relawan bersiap mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Puncak I Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Helikopter dibantu petugas TNI dan sejumlah relawan bersiap mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Puncak I Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Warga Rusia turut menyampaikan rasa duka mereka atas tragedi Pesawat Sukhoi Superjet-100 di Gunung Salak, Jawa Barat. Rasa duka itu ditunjukkan warga Rusia dengan menaruh bunga duka cita berwarna merah di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Novokusnetskaya 12, Moskow.

Menurut Dennis Ardianto, pelajar Indonesia di St Petersburg State Pediatric Medical University jurusan Kedokteran Umum tahun ke 5, tragedi mengenaskan ini terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Rusia atas Jerman, 9 Mei (1941-1945) yang juga merupakan hari libur nasional Rusia.

Bunga dukacita itu mulai ditaruh warga Rusia sejak tanggal 9 Mei malam yang merupakan suatu simbol belasungkawa yang biasa diberikan oleh para warga Rusia pada para pahlawann Negara ataupun ditempat biasanya terjadi kecelakaan.

Hingga hari ini proses evakuasi korban terus dilakukan.

 

Tim SAR gabungan evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) pagi ini mulai menggeliat kembali. Mereka siap melanjutkan proses evakuasi di hari keenam di bawah komando Basarnas yang ada di posko-posko yang ada di sekitar kaki Gunung Salak, Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebuah helikopter Puma milik TNI pada pukul 06.00 tampak mulai mengudara dari Posko Helipad menuju Puncak Manik, Gunung Salak, lokasi bangkai SSJ 100 milik Rusia yang hancur berkeping-keping setelah menabrak dinding gunung pada Rabu pekan lalu.

Tim SAR darat juga ikut bergerak menuju lokasi kecelakaan SSJ 100 yang memiliki jarak tempuh sekitar enam jam dari Cijeruk.

Danlanud Atang Sanjaya Bogor, Marsekal Pertama Tabri Santoso, berharap kondisi cuaca hari ini terus membaik setelah seharian kemarin situasinya tidak bersahabat bagi proses evakuasi korban. Dalam kondisi cuaca buruk sepanjang hari kemarin, proses evakuasi memang sangat terhambat, sehingga hanya tiga kantong jenazah korban yang bisa dievakuasi.

Hingga hari ini, tercatat 25 kantong jenazah yang berhasil dibawa dari Puncak Manik dengan helikopter ke Posko Helipad di Pasir Pogor. Proses evakuasi pun ditargetkan selesai hari ini.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement