REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan yang menimpa Sukhoi Superjet 100 pada Rabu (9/5) lalu tidak membuat produsen Sukhoi di Rusia berhenti membuat pesawat tersebut. Consultant Bussines Developmet PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, mengungkapkan Sukhoi Superjet 100 masih akan tetap diproduksi.
"Pihak Sukhoi sudah memberi konfirmasi bahwa accident ini tidak akan membuat Sukhoi Superjet 100 berhenti diproduksi,"ujar Sunaryo di bandara Halim Perdanakusumah, Senin (14/5). Terkait dengan kontrak perusahaan penerbangan yang membeli Sukhoi Superjet 100, ujarnya, bakal ditinjau ulang.
Beberapa maskapai sebelumnya sudah berkomitmen untuk membeli Sukhoi Superjet 100. Perusahaan penerbangan seperti Sky Vision telah berkomitmen untuk pembelian 12 pesawat sukhoi. Penandatanganan kesepakatan dan pembayaran pemesanan untuk biaya produksi baru sudah dilakukan. Selanjutnya, mereka akan membayar uang muka. Rencananya, SSJ 100 akan dikirim tahun ini tiga unit, tahun depan enam unit, dan tahun berikutnya tiga unit.
Maskapai lain, Queen Air pun sedang membahas kontrak dengan Sukhoi. Bahkan, terdapat salah satu penumpang yang ada di pesawat Sukhoi Superjet 100 dalam rangka untuk pembahasan kontrak pembelian untuk enam unit pesawat.