Senin 14 May 2012 16:11 WIB

Basarnas: Tim SAR Darat Masih Diperlukan

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Hafidz Muftisany
Sejumlah petugas SAR meyisir hutan Gunung Salak dari kawasan Cijeruk, Bogor, untuk mencari korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sejumlah petugas SAR meyisir hutan Gunung Salak dari kawasan Cijeruk, Bogor, untuk mencari korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 melalui darat masih dibutuhkan. Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Daryatmo, menegaskan evakuasi jalur darat menjadi alternatif pada malam hari. Pasalnya, jalur udara tidak bisa digunakan untuk evakuasi malam hari.

"Kalau memang malam kita bawa jalan darat," ungkap Daryatmo saat jumpa pers di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (14/5). Untuk evakuasi besok, ungkap Daryatmo, skenario yang dilakukan masih menggunakan kombinasi antara evakuasi darat dan udara. Untuk jalur darat, ujarnya, masih akan melalui jalur Cimelati untuk kemudian dibawa ke Cijeruk.

Meski demikian, Daryatmo mengakui evakuasi melalui jalur darat bakal berjalan lebih lamban. Persoalannya, tutur Daryatmo, tim harus membawa korban ke atas karena puing-puing korban memang berada di bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement