REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kepala Balai Emrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Tri Hasni, mengakui, aktifitas posko evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 berdampak pada pisikologi sapi yang mengakibatkan binatang itu menjadi stres.
"Memang sedikit ada pengaruhnya, biasanya tidak pernah kendatangan orang. Sekarang tiba-tiba datang banyak orang dan ini membuat sapi-sapi menjadi kaget," katanya saat ditemui, Senin (14/5).
Tri mengatakan, kondisi sapi sedikit mengalami gangguan, karena selain banyaknya aktifitas orang, juga terganggunya suplai pakan.
Dijelaskannya, biasanya pakan sapi diberikan dua kali sehari. Tapi, sejak pendirian posko evakuasi di lokasi, suplai pakan menjadi terganggu dan sapi hanya makan satu kali sehari.
Terganggunya suplai pakan terjadi karena padatnya antrian kendaraan di lokasi balai milik Kementerian Pertanian tersebut. Pihak BET tidak dapat mengolah pakan karena didepan gudang pakan terparkir mobil salah satu relawan.
Untuk memasok, lanjut Tri, pihaknya mengupayakan pengambilan dan pengolahan pakan dengan menggunakan mobil box kecil, sepeda motor, bahkan dipanggul.
"Biasanya sapi ini makan 50 kilogram sehari. Karena ada ramai-ramai begini, jatah makannya berkurang," katanya.
Menurut Kepala Seksi Pemelihara Ternak, Samsul, untuk mencegah agar sapi-sapi tidak mengalami stres, maka pihaknya melakukan penambahan vitamin komplit.
Samsul mengatakan, populasi sapi yang tersedia di BET saat ini sebanyak 315 ekor, yang 80 di antaranya merupakan sapi penjantan. "Kita berupaya agar mereka jangan sampai stres berat. Kita berikan vitamin komplit dan makanan ekstra," katanya.
Posko kendali evakuasi korban Sukhoi dipusatkan di BET sejak ditemukannya koordinat jatuhnya pesawat milik Rusia tersebut pada hari Kamis (10/5).
Menurut Komandan Korem 061/Suryakancana, Kol Inf AM Putranto, dipilihnya lokasi tersebut karena pertimbangan jarak posko lebih dekat dari lokasi kejadian.
"Posko kendali tetap di sini (BET-red), belum ada rencana pemindahan. Karena lokasi diukur cukup dekat bila kita melakukan evakuasi dari kawasan ini, jadi kita mengambil cara potong "kompas" untuk menuju lokasi pesawat," katanya belum lama ini.