REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur menilai Gubernur Jatim Soekarwo layak mendampingi Hatta Radjasa (HR) pada Pemilihan Presiden tahun 2014.
"Kalau dilihat dari layak atau tidaknya, jelas tokoh seperti Soekarwo sangat layak, apalagi namanya semakin menasional," ujar Wakil Bendahara DPW PAN Jatim Basuki Babussalam kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Menurut dia, kepemimpinan Soekarwo di Jatim memang belum bisa dijadikan tolok ukur bahwa ia mampu memimpin bangsa. Namun pihaknya akan terus melihat perkembangan dan memantau situasi politik ke depan. Tidak hanya Soekarwo, Basuki juga menilai nama seperti Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga bisa disebut sebagai tokoh nasional.
Apalagi, Gus Ipul pernah menjabat sebagai menteri pembangunan percepatan daerah tertinggal pada era kepemimpinan Kabinet Indonesia Bersatu jilid I, meski di tengah jalan di-"reshuffle" oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Kalau dilihat pantas atau tidak pantasnya, Soekarwo dan Gus Ipul jelas memiliki kapasitas, tapi bagaimana kesenyawaan selanjutnya akan diukur di hari-hari mendekati pilpres," tuturnya.
Ia menjelaskan, sampai saat ini partainya belum memiliki calon pendamping Hatta Radjasa pada pilpres mendatang. Hanya saja, nama Soekarwo yang juga sebagai anggota dewan pembina DPP Partai Demokrat sering dikaitkan sebagai RI-2 mendampingi Hatta Radjasa.
Soekarwo disebut-sebut sebagai kader terbaik yang dimiliki Partai Demokrat saat ini. Kemungkinan itu semakin besar jika PAN dan Demokrat berkoalisi.
Untuk calon presiden, partainya sudah memastikan bahwa nama Hatta Radjasa yang bakal diusung. Selain sudah menjadi keputusan di Rakernas PAN pada Desember 2011, juga semua DPW dan anggota legislatif PAN sudah bulat satu suara.
"Tidak akan ada kader lain pengganti Hatta Radjasa sebagai calon presiden dari PAN. Kecuali ada keajaiban luar biasa dan diluar pikiran semua," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika