Ahad 13 May 2012 16:55 WIB

Keluarga Korban Diminta Sabar Tunggu Identifikasi

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Dewi Mardiani
Petugas Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri melakukan pengambilan sampel DNA dari salah satu keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).
Foto: Prayogi/Republika
Petugas Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri melakukan pengambilan sampel DNA dari salah satu keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 bersabar. Hal ini terkait proses pengenalan jenazah yang mulai terkumpul.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, mengatakan proses identifikasi korban membutuhkan cukup waktu karena menggunakan berbagai disiplin ilmu. "Tingkat kesulitan tinggi karena akurasi harus 100 persen," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (13/5).

Jika proses identifikasi telah selesai, maka jenazah akan segera dikembalikan ke pihak keluarga. Bila ada pihak keluarga yang menginginkan jenazah agar diantar, maka petugas mampu mengantarkannya hingga ke rumah.

Hingga saat ini, proses evakuasi di lokasi kejadian masih berlangsung. Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan RS Polri, Kombes dr. Anton Casilani menyebut akibat ledakan SSJ 100, jenazah yang telah ditemukan terdiri dari potongan besar dan kecil. "Terhadap potongan-potongan ini sudah dilakukan pelabelan," ujarnya.

Ada 45 kelompok (sesuai jumlah korban) yang satu persatu bagiannya akan dikumpulkan. Setelah terkumpul, masing-masing akan direkonstruksi. Jika nanti ada bagian tubuh yang tidak ditemukan, maka pihak Polri akan berkoordinasi dengan Basarnas. "Tergantung kemampuan Basarnas, jika masih mampu akan diteruskan, tapi jika sudah mentok terpaksa akan dihentikan," ucap Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement