REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Untuk memberikan pemahaman yang seragam tentang rambu-rambu dan aba-aba bahaya tsunami, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan kampanye terhadap para wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali. Kegiatan yang berlangsung Ahad (13/5) pagi, dilakukan dengan mengadakan bersepeda keliling sambil membagikan booklet tentang tsunami di hotel-hotel.
"Dengan kampanye ini, kami harapkan para wisatawan, domestik maupun asing, tahu bila ada stunami hanya dengan mendengar sirene. Juga dengan membaca rambu, dia tahu dimana harus menyelematkan diri," kata Kepala BSN, Dr Bambang Setiadi, di sela-sela acara kampanye SNI tsunami itu.
Bambang menjelaskan bahwa rambu-rambu dan aba-aba tentang tsunami sudah menjadi hal baku sehingga bahasa gambarnya seragam. Rambu tsunami jelasnya, sudah ber SNI 7743:2011, tentang Rambu Evakuasi Tsunami, sehingga dimana pun wisatawan itu berada di Indonsia, bila dia mendengar aba-aba serupa, berarti hal itu peringatan akan bahaya tsunami.
Kegiatan kampanye rambu-rambu tsunami yang telah berstandarisasi itu, dinamakan Jelajah SNI – Menuju Bali Ber-SNI. Kegiatan kampanye serupa telah diselenggarakan mulai 8 Mei lalu dan akan berakhir 13 Mei. Kegiatan itu jelas Bambang, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Penerapan SNI (Genap SNI), setelah sebelumnya dilaksanakan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Jelajah SNI di Bali, juga dirangkaikan dengan sejumlah event dari Forum Standar Internasional, yaitu: ISO/KATS Regional Workshop dan The ICES Conference and WSC Academic Day 2012.
Sementara itu selain di Sanur, kegiatan Jelajah SNI di Bali, juga diadakan Kampanye dengan menggunakan Mobil Genap SNI ke Universitas Udayana dan Banjar Jagastru, Desa adat Kediri, Jimbaran Kuta Selatan. Selain itu juga dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha dan Banjar Penataran Kabupaten Buleleng, juga di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Gianyar.