Ahad 13 May 2012 14:18 WIB

Fraksi PKB: Penerbangan Indonesia Butuh Dievaluasi

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
Aparat TNI melakukan proses pencarian korban diantara serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Aparat TNI melakukan proses pencarian korban diantara serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia penerbangan Indonesia membutuhkan evaluasi berkesinambungan. Menurut Ketua Fraksi PKB di DPR, Marwan Ja'far, penerbangan itu harus mengikuti dan mengadaptasi teknologi penerbangan yang mengalami perkembangan sangat pesat. Hal ini disampaikannya menanggapi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 buatan Rusia yang terjadi Rabu (9/5).

Inovasi yang canggih, kata dia, bahkan super canggih dengan peralatan moderen, harus tersedia di Indonesia. "Ini demi kemaslahatan penerbangan kita," paparnya, Ahad (13/5). Marwan berpesan, jangan lupa meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Sarana dan prasarana dunia penerbangan juga harus ditingkatkan sesuai dengan standar internasional.

"Intinya adalah demi keselamatan," papar Marwan. Faktor keselamatan inilah manjadi kata kunci. Hal itu menjadi tantangan bersama, karena insiden kecelakaan pesawat masih saja terjadi. Pihaknya meyakini evaluasi yang intensif akan mampu memperbaiki citra penerbangan di Indonesia.

Pihaknya mengapresiasi kerja keras para petugas dan aparat dalam menangani musibah pesawat Sukhoi SSJ 100. Komisi Perhubungan DPR nanti akan melakukan rapat kerja atau rapat dengar pendapat dengan semua mitra kerja terkait untuk mendengarkan laporan, mendalami dan memetakan masalah atas musibah tersebut. Pihaknya juga akan mencari solusi terbaik untuk masa depan dunia penerbangan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement