Ahad 13 May 2012 10:40 WIB

Inilah Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

tarif dasar listrik (ilustrasi)
tarif dasar listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengembangan pusat pembangkit listrik di berbagai daerah di Indonesia menekankan pada energi yang ramah lingkungan, sekaligus mewujudkan kemandirian energi.

"Teknologi ramah lingkungan itu antara lain menggunakan sumber pembangkit dari air, sinar matahari, dan angin," kata Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji di Kintamani, Kabupaten Bangli, sekitar 60 kilometer timur laut Denpasar, Ahad.

Ketika mendampingi kunjungan kerja Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik di Bali, ia mengatakan, dengan demikian masing-masing daerah diharapkan mampu mewujudkan kemandirian energi, sekaligus menghilangkan ketergantungan dari pasokan energi luar daerah.

Program desa mandiri energi kini mulai dikembangkan di sejumlah daerah di Indonesia dengan harapan mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat setempat.

Nur Pamudji menambahkan,pada sisi lain PLN juga sangat mendorong minat pemilik modal atau kelompok untuk membangun pembangkit listrik tenaga matahari yang energinya sangat potensial yang menyebar secara merata di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan proyek listrik pedesaan di Indonesia yang mendapat dukungan dana APBN sebesar Rp2,96 triliun atau 93,39 persen dari pagu DIPA sebesar Rp3,17 trilun dalam tahun 2011.

Pembangunan serupa dalam tahun 2012 disediakan dana sebesar Rp2,54 triliun. Dengan pembentukan unit layanan pengadaan dan mekanisme pengadaan yang lebih baik sasaran dalam tahun ini dapat lebih baik lagi.

"Keberhasilan proyek listrik pedesaan itu mampu menambah jaringan tegangan menengah (JKM) 8.810 Kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 372 MVA, serta peningkatan rasio elektrikasi secara nasional dari 67,17 persen pada 2010 menjadi 72,95 persen pada 2011," kata Nur Pamudji.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement