Sabtu 12 May 2012 23:11 WIB

Sampah Bukan Lagi Lawan, Tapi Kawan

Gunungan sampah di Pasar Ciputat Tangsel
Foto: akumassa
Gunungan sampah di Pasar Ciputat Tangsel

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengungkapkan bank sampah di Indonesia menghasilkan pendapatan sekitar Rp1,7 miliar dan mampu menyerap lebih dari satu juta tenaga kerja.

"Keberadaan bank sampah memiliki manfaat sangat besar sekali. Selain menciptakan lingkungan yang bersih, bank sampah juga membantu ekonomi masyarakat," katanya saat meresmikan pengoperasian Bank Sampah Mutiara di Medan, Sabtu.

Dengan diresmikannya Bank Sampah Mutiara ini, maka jumlah seluruh bank sampah yang ada di Indonesia kini menjadi 477 unit, katanya. Menurut dia, keberhasilan bank sampah sangat tergantung pada kemampuan pengelola, terutama masyarakat di sekitar tempat berdirinya bank sampah tersebut. Untuk itu, keberadaan bank sampah perlu terus disosialisasikan.

"Dengan begitu, masyarakat benar-benar memanfaatkan bank sampah ini," katanya.

Ia optimistis, jika bank sampah berjalan sesuai dengan harapan, seluruh sampah warga sekitarnya akan bisa teratasi. Malah tidak tertutup kemungkinan untuk mendapatkan sampah, bank sampah terpaksa harus mengimpor sampah dari wilayah maupun kota lainnya agar terus beroperasi. "Inilah tujuan didirikannya bank sampah," katanya menegaskan.

Atas dasar itulah, dia mengingatkan untuk tidak memandang sampah sebagai lawan, tetapi jadikanlah sebagai kawan karena saat ini dapat digunakan dan dimanfaatkan. Dengan demikian, lanjut dia, sampah yang ada tidak lagi dibuang dengan percuma karena sesungguhnya mengandung potensi ekonomi kerakyatan yang cukup tinggi.

"Bank sampah dapat memberikan hasil nyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja, penghasilan tambahan bagi pegawai bank sampah, dan masyarakat penabung sampah," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap menjelaskan bahwa Bank Sampah Mutiara merupakan wujud dari pendekatan pengelolaan persampahan berbasis masyarakat. Saat ini, sampah tidak dipandang sebagi musuh karena bisa menghasilkan rupiah.

Namun, kata dia, bukan rupiah yang menjadi fokus, melainkan adanya peningkatan kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

"Untuk itu, kita akan terus berupaya untuk menumbuhkan rasa butuh masyarakat akan lingkungan yang bersih, tertata, dan sehat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement