REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Deputi Operasi Badan SAR Nasional, Mayjen TNI Hadi Lukmono, membantah bila tim evakuasi gabungan yang terdiri dari SAR, Polisi, TNI, dan unsur masyarakat telah menemukan jenazah pilot pesawat nahas Sukhoi Superjet 100.
Menurutnya, dari hasil evakuasi terhadap para korban kecelakaan, pihaknya belum bisa mengidentifikasi identitas korban. "Belum bisa diketahui yang mana pilot yang mana bukan," kata Hadi, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (12/5).
Hadi menyatakan sulitnya mengidentifikasi identitas korban lantaran ketika ditemukan kondisi tubuh para korban hampir sama, yakni tidak utuh dan terbakar. Bahkan, tubuh para korban pesawat tersebar hingga radius 500 meter dari bibir tebing tempat terjadinya lokasi tabrakan pesawat.
Sulitnya medan membuat proses evakuasi sulit dilakukan. Hadi menerangkan, tim gabungan mengevakuasi para korban dengan cara bergelantungan di atas tali yang sudah diikat di atas lereng gunung.
Malam ini, kata Hadi, tim penyelamat bahkan masih ada yang tidur di atas tebing. Mereka terdiri dari anggota Kopassus dan tim dari Federasi Panjat Tebing Indonesia. "Malam ini mereka tidur bergelantungan dengan tali dan jaring buatan," ujarnya.