Sabtu 12 May 2012 19:14 WIB

Pilot Sukhoi Diduga Sempat Gunakan Kursi Lontar

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah petugas SAR meyisir hutan Gunung Salak dari kawasan Cijeruk, Bogor, untuk mencari korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Sejumlah petugas SAR meyisir hutan Gunung Salak dari kawasan Cijeruk, Bogor, untuk mencari korban jatuhnya pesawat Sukhoi SJ 100.

REPUBLIKA.CO.ID, CIJERUK – Regu II Korp Pasukan Khusus (Kopassus) menemukan jasad yang diduga sebagai pilot pesawat SSJ 100. Jasad ditemukan dipepohonan.

"Itu terlihat karena di sekitar korban ditemukan parasut, yang diduga berasal dari kursi lontar. Kepala dan bagian bawah (jasad) hancur, wajahnya terbakar," terang Kepala Regu II, Abdul Harris, Sabtu (12/5).

Bukan hanya jasad pilot yang ditemukan. Dalam observasi tim di lokasi kejadian, juga menemukan dompet. Di dalamnya ada KTP dan kartu ATM atas nama Rosi. "Beberapa dokumen, tapi tidak ingat nama panjangnya," ungkap Harris.

Sementara itu, Komandan Resimen 061/Surya Kencana, Anto Mukti Putranto, untuk sementara menghentikan proses evakuasi. Dan akan dilanjutkan esok, Ahad (13/5) pagi.

Putranto menjelaskan sampai di hari ketiga masa evakuasi, Tim SAR gabungan telah berhasil mengantarkan 15 kantong jenazah ke Posko Halim Perdana Kusumah untuk diidentifikasi. Tiga kantong di antaranya berisi material berupa barang-barang milik korban.

Hingga saat ini, Tim SAR gabungan yang melakukan evakuasi berjumlah 562 personil, yang ditempatkan di tiga titik sekitar bangkai pesawat. "Mereka berada di sekitar ketinggian 2.069 meter dpl," ujar Putranto.

Adapun sampai saat ini, Tim SAR yang diterjunkan belum menemukan keberadaan kotak hitam, yang menjadi kunci masuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan nahas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement