REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG BOGOR -- Sebanyak lima kantong jenazah berisi jasad korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/11) kemarin, berhasil di evakuasi melalui udara.
"Pagi tadi tiga kantong jenazah sudah di evakuasi melalui udara. Siang ini, dua kantong jenazah lagi yang berhasil di evakuasi melalui udara," ujar Danrem Bogor, Kolonel (Inf), AM Putranto yang juga bertindak sebagai komandan lapangan tim Basarnas, di Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5).
AM Putranto kelima kantong jenazah itu di evakuasi dari Puncak Manik, Gunung Salak. Evakuasi menggunakan helikopter dan dibawa ke posko utama di helipad desa Cipelang, Cijeruk, Bogor. Kelima jenazah itu saat ini sudah diterbangkan ke Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
"Totalnya sudah lima yang sudah diterbangkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta," terang AM Putranto.
"Kelima kantong jenazah dalam kondisi tidak utuh, hangus terbakar. Identifikasi korban tidak kita lakukan," ungkapnya.
Pihaknya, lanjut AM Putranto, berharap cuaca terus cerah sehingga memudahkan helikopter mendarat di Puncak Manik, Gunung Salak, Bogor. "Kesulitannya mengevakuasi jenazah korban dari dasar jurang, Semoga 12 korban yang sudah ditemukan dapat dievakuasi semuanya hari ini," harapnya.
AM Putranto mengatakan, belum ada laporan dan perkembangan baru, apakah sudah ditemukan semua korban yang diduga berjumlah 46 orang.