REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Taiwan meningkat dengan pesat. Menurut Direktur Divisi Informasi Media Taipei Economic dan Trade Office in Indonesia, Tommy Lee, mengatakan Taiwan ingin berinvestasi lebih di Indonesia, khususnya dalam bidang manufaktur dan tekstil.
"Ini saatnya untuk meningkatkan investasi ke bidang lainnya," kata Lee saat berkunjung ke Republika, Jumat (11/5).
Namun demikian, perdagangan Indonesia dan Taiwan mengalami kesulitan karena tidak adanya hubungan diplomatik diantara keduanya. Saat ini, kedua negara memiliki hubungan setengah resmi karena hubugan diplomati resmi hanya pada one-China policy. Meski begitu, Indonesia dan Taiwan masih dapat melanjutkan kerja sama yang dapat menghasilkan kontribusi positif untuk keduanya.
Hubungan non-diplomatik Indonesia dan Taiwan telah berkembang, terutama pada perdagangan, pariwisata pertanian, dan ekonomi. Termasuk investasi manufaktur dan tekstil. "Situasi berubah, kita inginkan pemerintah untuk mereview kebijakan untuk Taiwan Indonesia akan kehilangan kesempatan,"kata Lee.
Pada tahun 2010, Taiwan adalah 10 terbesar mitra dagang Indonesia, sementara Indonesia adalah 11 mitra dagang terbesar Taiwan. Pada 2010, Taiwan merupakan investor ke-8 terbesar asing di Indonesia dengan investasi akumulatif sebesar US 14 miliar Dolar, terutama berfokus pada pertanian, tekstil dan layanan alas kaki, furnitur, kehutanan dan perdagangan.
Selain perdagangan, Taiwan juga merupakan negara tujuan TKI dari Indonesia. "Sekitar 75 ribu TKI Indonesia di Taiwan dan mereka semua berada di bawah Asuransi Kesehatan Taiwan,"kata Lee.