REPUBLIKA.CO.ID, KUTA - Situs rekrutmen tenaga kerja berskala internasional, Jobstreet.com, membuka kantor cabang di Bali untuk mewadahi perusahaan dan pencari kerja di Pulau Dewata itu. "Bali merupakan cabang kami yang keempat setelah Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," kata Kepala Pemasaran PT Jobstreet Indonesia, Faridah Lim, di sela-sela peluncuran Jobstreet.com Bali di Kuta, Jumat (11/5) malam.
Menurut dia, dibukanya kantor cabang baru di Jalan WR Supratman 51 Denpasar itu dengan pertimbangan pesatnya perkembangan ekonomi Bali yang berdampak pada tingginya kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas. "Kami berharap kehadiran kami di sini dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal dalam mendukung program pemerintah mengurangi angka pengangguran," katanya.
Faridah melihat Bali memiliki keunikan dibandingkan dengan tiga daerah lain yang sudah ada perwakilan Jobstreet. "Banyak perusahaan klien kami di Bali membutuhkan tenaga kerja lokal di bidang 'hospitality', 'food and beferage', pariwisata, dan perhotelan. Tapi pelamarnya justru banyak dari luar Bali," katanya.
Itulah, ungkapnya, yang nantinya menjadi bidang garapan Jobstreet.com Bali. "Kami mencoba untuk mengomunikasikan kebutuhan perusahaan di Bali dengan tenaga kerja lokal," katanya.
Oleh sebab itu, dia tidak mematok target tertentu di daerah tujuan wisata internasional itu. "Target kami bukan pada angka berapa pelamar dan perusahaan. Akan tetapi mewadahi kepentingan kedua belah pihak," katanya.
Dalam satu tahun ke depan, Jobstreet.com Bali tidak akan memungut biaya pemasangan iklan lowongan dan aplikasi surat lamaran pencari kerja pada laman tersebut.
Jobstreet didirikan di Penang, Malaysia, pada 1995 dan terdaftar di Bursa Efek Malaysia sembilan tahun kemudian. Jobstreet masuk Indonesia pada 2006 dengan menggandeng PT Sinarmas.
Sampai saat ini Jobstreet Indonesia telah mewadahi 16 ribu perusahaan dan 1,5 juta pencari kerja. Pada 2006, Jobstreet telah 60 kali menyelenggarakan bursa kerja dengan menggandeng sejumlah perguruan tinggi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika