Jumat 11 May 2012 20:50 WIB

Garuda Jajaki Penerbangan ke Cina

Garuda Indonesia membuka rute baru Jakarta-Auckland
Foto: Antara
Garuda Indonesia membuka rute baru Jakarta-Auckland

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Garuda Indonesia masih menjajaki pembukaan rute penerbangan ke negara Ciina.

"Penjajakan sedang dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek, seperti aspek bisnis, aspek birokrasi antarkedua pemerintah, dan aspek lainnya," kata Vice President Management Revenue PT Garuda Indonesia, Devi Yanti di Padang, Sumatera Barat, Jumat.

Menurutnya, penjajakan itu, seiring dengan makin meningkatnya arus wisatawan dari Indonesia ke Cina.

"Termasuk ketersediaan armada kami, kapasitas yang tersedia dengan pangsa pasar yang ada saat ini," kata Devi Yanti.

Sambil menjajaki rute baru, lanjut Devi Yanti Garuda Indonesia akan terus meningkatkan pelayanan mendukung program Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan satu juta wisatawan Cina ke Indonesia pada 2014. Dia menambahkan, Garuda Indonesia akan menargetkan pembukaan rute penerbangan ke seluruh negara-negara di Asia.

"Rute penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia telah ada di Asia sekarang diantaranya, Jepang, Osaka, Seoul," katanya.

Dia mengatakan, disamping itu, Garuda Indonesia juga berencana membuka jalur penerbangan ke beberapa negara benua Eropa. "Paling lambat tahun 2012, Garuda Indonesia sudah terbang ke Belanda, London, Frankfurt, dan Roma," katanya.

Dia menambahkan, negara-negara Eropa merupakan pasar potensial bagi industri penerbangan, tinggal bagaimana memenangi persaingan dalam hal layanan dengan maskapai penerbangan lain yang sudah terlebih dulu ke wilayah itu.

Garuda Indonesia akan membuka rute penerbangan langsung ke Eropa dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER. Sekarang ini masih menunggu kedatangan pesawat Boeing 777-300.

"Rencananya Boeing 777 datang tahun depan, tapi yang pertama itu akan menggantikan Boeing 747, kan kita sudah pesan 10 pesawat Boeing 777. Itu akan diberdayakan ke Eropa dan Timur Tengah dengan 'direct flight'," jelas Devi Yanti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement