REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG---Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Rifa'i menjelaskan, pembangunan deteksi gempa dimulai Juli 2012.
"Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pembangunan deteksi itu Juli 2012 oleh rekanan yang ditunjuk BMKG," katanya, Jumat (11/5).
Menurut dia, pihak pelaksana pembangunan alat deteksi gempa tersebut, dalam waktu dekat akan datang ke Pandeglang guna persiapan pembangunan fasilitas itu.
"Dari pihak pelaksana sudah menghubungi saya, dan menyatakan akan datang ke Pandeglang terkait pelaksanaan pembangunan alat deteksi tersebut," katanya.
Rifa'i juga menjelaskan, alat deteksi gempa tersebut akan dibangun di Kampung Teluk, Kelurahan Teluk, Kecamatan Labuan di areal seluas 10 meter X 10 meter.
Lahan yang akan digunakan, kata dia, merupakan milik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, pemberian dari pemerintah Provinsi Banten.
"Pada alat tersebut, nantinya akan dipasang sirene dan radar yang dapat memantau ketinggian gelombang yang ada di perairan Pandeglang dan sekitarnya," katanya.
Pemkab Pandeglang, kata dia, menyambut baik rencana tersebut, dan alat itu sangat bermanfaatkan untuk memberikan peringatan pada masyarakat jika terjadi gempa dan tsunami.
Kabupaten Pandeglang, kata dia, merupakan daerah rawan bencana termasuk gempa bumi, karena itu keberadaan alat deteksi tersebut sangat diperlukan.
Pandeglang diguncang gempa berkekuatan 6,0 SR, pada Ahad (15/4) pukul 02.26 WIB dini hari, namun tidak menimbulkan korban jiwa atau pun kerusakan pada rumah penduduk serta bangunan lainnya.