REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima ajakan kerja sama dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bersama-sama melakukan pencarian dan evakuasi penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh, termasuk menginvestigasi penyebab peristiwa itu.
"Ajakan kerja sama Presiden Putin saya sambut dengan baik," kata Yudhoyono saat menemui para keluarga penumpang Sukhoi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Presiden bertemu dan menyalami pihak keluarga di komplek Bandara Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke Bali untuk melakukan kunjungan kerja.
Komunikasi antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Putin berlangsung Kamis malam.
Yudhoyono menegaskan, kerja sama dengan Rusia itu adalah hal yang baik. Namun, menurut dia, pihak Indonesia akan tetap melakukan berbagai upaya pencarian, evakuasi, dan penyelidikan sembari persiapan kerja sama itu dilakukan.
Dalam pembicaraan itu, keduanya saling mengucapkan duka cita. "Kami berdua berduka, karena itu pesawat Rusia tapi penumpangnya sebagian besar warga Indonesia," katanya.
Yudhoyono belum bisa memastikan penyebab pesawat jatuh karena proses investigasi masih dilakukan.
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji upaya pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menangani peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.
"Saya sangat menghargai upaya upaya Saudara dalam pengorganisasian pencarian dan dimulainya penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat," kata Putin sesuai terjemahan resmi dari kantor asisten Staf Khusus Presiden di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Putin itu disampaikan kepada Presiden Yudhoyono melalui telepon pada Kamis malam. Dalam pembicaraan itu, Putin juga menyatakan duka cita, sekaligus menawarkan kerja sama dalam menangani peristiwa itu.
Berikut adalah terjemahan pernyataan Putin menurut kantor asisten Staf Khusus Presiden:
"Saya sangat menghargai upaya upaya Saudara dalam pengorganisasian pencarian dan dimulainya penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat."
"Dari pihak kami, Saya telah memberikan instruksi instruksi yang diperlukan kepada wakil terkait Rusia untuk ikut secara aktif dalam penyelidikan bersama dengan pihak Indonesia."